MERAWAT INGATAN
- Patimura Saloku
- Oct 28, 2023
- 2 min read
Tidak terasa sudah hampir sembilan tahun lamanya wadah kreatifitas anak SMA pinggiran Kota Kudus ini berdiri. Aku mencoba menarik kembali ingatan di kala awal aku bergabung dengan wadah ini. Sepanjang jalan yang sudah terlewati dan juga pasang surut keadaan wadah ini, ada banyak kenangan yang sulit untuk aku lupakan.
Berawal dari tujuanku untuk melanjutkan pendidikan di bangku menengah atas, aku memilih SMA N 1 Jekulo karena memang jarak yang dekat dengan rumahku. Memang, awalnya aku pun tak kenal dengan pergerakan ini, bahkan asing di telingaku ketika mendengar nama Pasukan Timur Muria. Dimulai ketika teman - teman kelas mengajakku untuk menyaksikan tim Saloku berlaga, dari situlah rasa penasaranku tentang pergerakan ini muncul.
Di setiap laga aku coba menyempatkan waktu untuk menyaksikan Saloku berlaga dan ikut ke dalam pergerakan ini. Lucu bagiku bila mengingat kembali masa itu, di saat yang lainnya bersorak dan bernyanyi, aku malah tak tahu satu pun lagu yang dinyanyikan, hahaha. Aku pun mulai belajar semua hal tentang pergerakan ini, aku mulai mencari lagu - lagunya dan selalu ku hafalkan disetiap saat.
Seiring berjalannya waktu, rasa cintaku terus tumbuh pada pergerakan ini. Patimura buatku sudah lebih dari seorang insan yang selalu membuatku jatuh cinta. Menurutku, tidak ada yang lebih membahagiakan selain pergerakan ini. Sorai yang kulakukan, gemuruh yang selalu kurasakan, bahkan obrolan -obrolan tak masuk akal ketika kita semua berkumpul.
Sebal rasanya ketika orang bertanya, "apasih hal yang bisa membuatmu bahagia selain pergerakan seperti ini?". Aku rasa ini susah, karena memang tidak ada. Selain rasa nyaman di rumah, aku merasakan hal yang jauh lebih nyaman ketika di luar rumah.
Pergerakan ini bagiku adalah rumah keduaku, di mana aku merasa nyaman seperti halnya ketika aku di rumah. Mulai dari hiburan ketika di pertandingan, dan rasa kekeluargaan dari setiap individu yang berada dalam wadah ini.
Sedikit menyebalkan jika mengingat sebentar lagi aku akan lulus dan meninggalkan tempat ini. Sebenarnya, aku tak ingin terus berlarut dalam pusaran ini, dan biarkan saja pusaran ini terus mengalir.
Patimura, mungkin tak selamanya ragaku di sini, tak mungkin selamanya juga aku berdiri di barisan ini. Namun rasa cinta dan separuh jiwaku atas pergerakan ini, ibarat detak jantung dan aliran darahku. Ya, itu tak berhenti selagi aku masih hidup.
Besar harap dan doaku pada pergerakan ini. Teruslah eksis dan selalu menjadi keluarga bagi siapapun yang berada di dalamnya.
Comments